Jepang Bangun Stasiun Kereta Baru demi Olimpiade Tokyo


Jakarta, CNN Indonesia -- Ibu kota Jepang, Tokyo, bersiap menjadi tuan rumah dua ajang olahraga internasional, Piala Dunia Rugby 2019 dan Olimpiade Musim Panas 2020. Keramaian turis sudah pasti harus diantisipasi saat datang ke sini di masa tersebut.

Sepanjang tahun 2013 sampai 2018, sebanyak 31 juta turis mancanegara datang ke Jepang setiap tahunnya. Sebanyak 10 juta turis mancanegara berkunjung ke Tokyo. Diperkirakan pada tahun 2020, sebanyak 40 juta turis mancanegara memenuhi ibu kota Jepang itu.

Piala Dunia Rugby 2019 berlangsung mulai 20 September 2019 di Tokyo Stadium. Diperkirakan 600 ribu penggemar rugby dari seluruh dunia akan datang selama ajang olahraga ini berlangsung.

Salah satu antisipasi Jepang ialah menghadirkan 13 ribu pemandu wisata berbahasa Inggris selama gelaran tersebut berlangsung.

Tokyo Stadium sendiri berada sekitar 18 kilometer di sebelah barat dari tengah kota, meskipun ada dua zona nobar di Tokyo Sports Square dan Chofu Station Square atau Chofu City Green Hall.

Efek olimpiade
Pemerintah Jepang mengharapkan Olimpiade Musim Panas 2020 membawa sekitar 10 juta pengunjung tambahan ke negara itu pada tahun 2020.

Tokyo bersiap menghadapi hal tersebut. Awal tahun ini, sang gubernur, Yuriko Koike, mengatakan kepada media bahwa kotanya siap menghadapi "perubahan dramatis."

"Mulai tahun ini kami mempersiapkan Tokyo agar semakin sukses dan siap menghadapi olimpide. Tokyo akan menjadi kota yang baru," kata Koike, seperti yang dikutip dari CNN Travel pada Rabu (18/9).

Perkembangan besar sekarang sedang berlangsung, termasuk Takanawa Gateway - stasiun baru pertama yang dibangun di jalur kereta utama Tokyo, JR Yamanote yang beroperasi sejak 1971 - yang akan dibuka tahun depan.

Stasiun Takanawa Gateway dibangun dengan atap baja dan kaca yang terinspirasi oleh origami tradisional Jepang.

Stasiun ini terletak di antara Stasiun Tamachi dan Shinagawa serta dirancang oleh arsitek Kengo Kuma, yang juga berada di belakang rancangan New National Stadium yang sedang dibangun untuk Olimpiade Tokyo 2020.

Daerah di sekitar Stasiun Shibuya juga sedang diubah sebagai bagian dari perubahan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir untuk menjadikannya pusat hiburan, transportasi, dan bisnis.

Perubahan itu termasuk Shibuya Scramble Square, gedung pencakar langit serba guna setinggi 230 meter yang terletak tepat di atas Stasiun Shibuya, dengan dek observasi indoor dan outdoor. Gedung itu akan dibuka untuk bisnis pada 1 November 2019.

Renovasi lain yang ditunggu-tunggu di Shibuya adalah Museum Meiji Jingu - juga oleh Kengo Kuma.

Museum itu akan kembali dibuka pada akhir Oktober, berada di sebelah Taman Yoyogi yang teduh dan rindang.

Pembangunan lain termasuk jangkauan WiFi gratis yang lebih luas tidak hanya di Tokyo tetapi di seluruh negeri - termasuk 108 stasiun "kereta peluru" Shinkansen.

Untuk membantu hambatan bahasa saat turis wisata kuliner, pemerintah Tokyo telah meluncurkan situs berisi daftar restoran dengan menu multibahasa.

Lokasi Stadion
Sebanyak 30 pertandingan olimpiade akan berlangsung di 43 tempat, dengan New National Stadium sebagai pusatnya.

New National Stadium berada di sebelah stadion yang menjadi lokasi Olimpiade 1964, hanya beberapa kilometer dari daerah kota yang populer dengan turis mancanegara seperti Shibuya, Shinjuku, Ginza, dan Roppongi.

Selain itu 10 lokasi publik, termasuk taman Yoyogi dan Hibiya, akan menyiarkan nobar. Sementara kelompok 80 ribu sukarelawan berbahasa Inggris - akan memandu pengunjung.

Kawasan Tokyo Bay nantinya juga digunakan sebagai lokasi olimpiade dan paralimpiade.

Tokyo Bay akan menjadi tuan rumah 17 tempat olahraga dan lokasi Desa Olimpiade, di mana robot juga akan dikerahkan sebagai petugas informasi.

Pesan hotel sekarang

Menurut perusahaan layanan real estate CBRE, 30 ribu kamar hotel tambahan akan tersedia di Tokyo pada tahun 2020, sehingga totalnya menjadi sekitar 120 ribu.

Di antara yang paling dinanti adalah Hotel Okura Tokyo, yang baru saja dibuka kembali setelah renovasi besar-besaran yang dimulai pada 2015.

Bangunan utama Hotel Okura Tokyo yang asli dibuka pada tahun 1962 dan dengan cepat menjadi favorit turis mancanegara dengan menawarkan perpaduan budaya tradisional Jepang dengan layanan kelas dunia.

Setelah empat tahun pembangunan kembali, Hotel Okura Tokyo telah dibuka kembali dan menawarkan 508 kamar mewah di dua bangunan.

Namun, lebih banyak kamar dibutuhkan untuk mengatasi serbuan turis mancanegara yang ingin menonton olimpiade. Oleh karena itu lebih baik memesan kamar dari sekarang.

Tekanan lain diprediksi, baik untuk pengunjung dan penduduk setempat.

Sementara sebagian besar penunjuk jalan di stasiun dan transportasi umum di ibu kota sudah dalam bahasa Jepang dan Inggris, serbuan turis mancanegara yang ingin menonton olimpiade akan memberi tekanan lebih pada infrastruktur kota, terutama kereta.

Tapi langkah-langkah antisipasi sedang direncanakan sehingga penonton olimpiade dan pekerja kantoran tidak membuat perjalanan satu sama lain menjadi lebih sulit.

Sebagai contoh, satu inisiatif yang sedang berlangsung adalah mendorong perusahaan memangkas durasi kerja dan mengizinkan bekerja di luar kantor - sebuah konsep yang masih sulit dicerna dalam budaya kerja Jepang yang kaku di mana karyawan wajib datang ke kantor.

Tak perlu khawatir

Terlepas dari potensi gangguan, banyak orang seperti supir taksi Masaru Okano, sangat menantikan Tokyo untuk menjadi tuan rumah acara-acara besar.

Pria berusia 69 tahun ini telah belajar bahasa Inggris, dan beberapa orang Korea, selama beberapa tahun terakhir untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada semakin banyak pengunjung asing yang ia temukan di dalam kabinnya.

"Ketika saya memberi mereka tumpangan, saya selalu bertanya dari mana mereka berasal dan saya mencoba menyapa mereka dalam bahasa mereka," katanya.

"Didatangi banyak pengunjung asing setiap tahun membuat orang-orang di Jepang menjadi lebih ramah kepada pendatang. Kami lebih mengerti bahasa Inggris dasar. Plus ada aplikasi bahasa di ponsel. Tidak perlu khawatir. Olimpiade mungkin menyebabkan masalah lalu lintas untuk jalan dan transportasi umum, tetapi semuanya akan baik-baik saja."

Sumber:CNNindonesia.com
Share:

Recent Posts